Terkini.id, Bogor – Designer asal Bogor Ayu Ginarani berhasil membawa Hana Aisha juara 2 di Moslem Fashionpreneur Competition (MFpC) kategori Middle. MFpC merupakan salah satu rangkaian ari Indonesia Sharia Economci Festival (ISEF) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia pada 25-30 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center.
Yugin, panggilan akrabnya, mengaku bangga lantaran perjuangannya dalam kompetisi tersebut membuahkan hasil. Meskipun tidak menang, sebetulnya Yugin telah bertekad untuk tetap pantang menyerah. Melalui unggahan media sosialnya, Yugin berbagi cerita suksesnya saat mengikuti lomba ini.
“Aku mau sharing perjalananku ya di lomba ini. Biar kalau gak menang gak sedih-sedih amat karena banyak pelajaran yang kuambil dalam prosesnya,” tuturnya seperti dikutip Terkini.id, Rabu 3 November 2021.
Dalam lomba tersebut terdapat 3 kriteria peserta yaitu Top, Middle, dan Beginner sesuai lama usaha, besar usaha, dan jumlah distributornya.
“Nah, tapi yang menggolongkan itu panitia,” terangnya.
Pendaftaran lomba tersebut dilakukan secara online dan sangat detail. Ada 9 halaman yang harus diisi saat pendaftaran lomba tersebut. Beberapa pertanyaan saat pendaftaran di antaranya terkait profil bisnisnya, omzet, jumlah karyawan, surat izin usaha, hingga video produksi dan foto produk.
“Aku ngisi ini tiga harian sampe lupa makan (not proud of this),” kata Yugin.
Seleksi dilakukan melalui banyak tahapan dari mulai seleksi administratif, penilaian terhadap produk, wawancara mengenai keunikan produk, arus kas, proyeksi ke depan, serta kesiapan untuk akses permodalan.
Tahap demi tahap ia berhasil dilewati. Aura-aura juara mulai muncul ketika ia berhasil lolos dari tahapan-tahapan lomba tersebut. Ia berhasil lolos tahap kurasi 1, kemudian kurasi 2, kurasi 3, hingga akhirnya muncul di 5 peserta terbaik kategori Middle.
“Alhamdulillah aku lolos,” singkatnya.
Pengumuman pun tiba. Ayu Ginarani akhirnya sukses membawa brand Hana Aisha juara 2 di lomba tersebut. Ia bangga dan bersyukur atas apa yang didapatkannya.
“Kompetisi MFpC tidak hanya melihat besaran omzet tetapi juga DNA Brand dan strategi bersaing, digital marketing, serta konsep keberlanjutan dan impact terhadap sosial dan lingkungan,” pungkasnya.