Koperasi, dari Soko Guru Perekonomian Indonesia hingga Penyelamat
Komentar

Koperasi, dari Soko Guru Perekonomian Indonesia hingga Penyelamat

Komentar

Terkini.id, Bogor – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Bogor Asep Mulyana mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 seharusnya koperasi menjadi garda terdepan pemulihan ekonomi. Menurutnya, koperasi mampu secara langsung menjangkau UMKM.

Hal ini dikatakan Asep saat mewakili Bupati Bogor pada acara Pengukuhan Kepengurusan Masa Bakti 2020-2025 dan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Bogor di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Selasa, 6 April 2021..

Menurut Asep, kedudukan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi rakyat. Pandemi Covid-19 berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan termasuk sosial dan ekonomi masyarakat, juga berimbas pada menurunnya kinerja perusahaan besar sampai dengan usaha mikro. 

“Di sinilah peran koperasi sebagai lembaga sosial-ekonomi sangat dibutuhkan untuk kembali menggairahkan perekonomian rakyat. Di tengah pandemi seharusnya koperasi menjadi garda terdepan pemulihan ekonomi, karena koperasi mampu secara langsung menjangkau UMKM,” kata Asep. 

Saat ini, lanjutnya, terdapat 25.517 pelaku UMKM yang terdata di Kabupaten Bogor, sementara akses pembiayaan di beberapa lembaga keuangan sedang diperketat. Sektor perbankan saat ini sangat hati-hati dalam menyalurkan bantuan kredit, terutama untuk pelaku UMKM karena kekhawatiran resiko kredit macet. 

Baca Juga

“Di sini koperasi dapat berperan sebagai penyelamat, berbeda dengan perbankan. Di koperasi tidak perlu ada jaminan, selama dia aktif menjadi anggota koperasi, penyaluran pinjaman atau kredit lebih dimudahkan, sehingga usaha mikro dan kecil bisa terus jalan. Inilah kelebihan dari koperasi,” ujarnya.

Asep menjelaskan, usaha mikro dan koperasi harus bisa kita sinergikan, karena jika usaha mikro bergabung dengan koperasi mereka akan memiliki daya tawar dan lebih mudah dalam mengakses modal dan kemitraan, Kemudian koperasi juga harus melek digital mengikuti perkembangan teknologi informasi.

“Mengingat di masa pandemi, interaksi fisik sangat dibatasi mengakibatkan para pelaku usaha yang inovatif dan memanfaatkan teknologi digital menjadi jauh lebih berkembang dan berpotensi mengakses pasar yang lebih baik dibandingkan dengan usaha yang masih konvensional,” jelas Asep Mulyana. 

Selanjutnya Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Agus Salim mengatakan, kondisi laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor saat ini sedang turun hingga minus 1,77 persen, maka saat ini ujung tombak pemulihan ekonomi adalah UMKM dan koperasi. Kami di DPRD Insyaallah akan terus mendorong berbagai program yang dapat meningkatkan kapasitas UMKM dan koperasi di Kabupaten Bogor.
 
“Berdasarkan data terdapat total 1.707 unit koperasi di Kabupaten Bogor, namun catatannya adalah hanya 605 unit yang aktif dan sisanya merupakan koperasi yang tidak aktif. Ini pekerjaan rumah yang luar biasa, apakah nantinya yang tidak aktif ini akan dibubarkan atau diaktifkan kembali,” tandas Agus Salim. 

Kemudian ia menambahkan, pemerintah harus melihat secara jeli potensi yang bisa ditargetkan untuk dibentuk menjadi koperasi. Jangan sampai sudah dibentuk tapi “cicing” tidak jalan. Insyaallah DPRD Kabupaten Bogor akan selalu mendukung, karena kami yakin salah satu yang dapat memulihkan perekonomian adalah koperasi dan UMKM. 

Sementara itu, Ketua Dekopinda Kabupaten Bogor, Pepi Januar Pelita memaparkan, Dekopinda Kabupaten Bogor menjalankan fungsi fasilitasi, advokasi dan edukasi melalui berbagai macam program. Dekopinda periode ini dihadapkan dengan tantangan yang sangat berat, meski demikian roda organisasi Dekopinda tetap bisa berjalan dengan baik.

“Dekopinda sebagai bagian yang tidak bisa terpisahkan dari gerakan koperasi akan senantiasa melaksanakan kegiatan yang mendukung pemulihan ekonomi dan perwujudan Pancakarsa di Kabupaten Bogor,” tandas Pepi. (*)

Sumber: Diskominfo Kab. Bogor